Kemenlu dan Disnaker Kabupaten Kediri Pastikan Penanganan Jenazah Desy Widyana Selesai Tanpa Biaya

Inside News |Kediri – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kediri, serta perangkat desa dan kecamatan, menegaskan bahwa seluruh proses penanganan hingga pemulangan jenazah Desy Widyana (40), PMI (Pekerja Migran Indonesia) asal Dusun Muning, Desa Selodono, Ringinrejo, ditanggung penuh oleh pemerintah tanpa biaya apa pun.
Kepastian ini disampaikan saat Tim Family Engagement Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu, dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kediri saat berkunjung ke rumah keluarga duka, pada Rabu, (3/12/2025).
Tim Family Engagement Direktorat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipimpin Reza Dharmawan melakukan kunjungan ke kediaman keluarga almarhumah. Kunjungan ini bertujuan menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan penjelasan resmi terkait proses administrasi yang saat ini sedang berjalan di Hongkong. Desy diketahui menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden kebakaran di apartemen Taipo, Hongkong.
“Kami dari Direktorat Perlindungan WNI sudah hadir di Kediri, di kediaman almarhumah Mbak Desi Widyana, korban kebakaran di apartemen Taipo, Hongkong. Kami datang menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberi kesabaran,” ujar Reza.
Reza menegaskan bahwa seluruh proses sudah dikawal oleh negara. “Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hongkong akan memfasilitasi penanganan jenazah, mulai dari koordinasi dengan otoritas Hongkong, kepolisian, rumah sakit, administrasi kematian, sampai hak-hak keuangannya. Semua kami bantu fasilitasi,” jelasnya.
Saat ini pengurusan administrasi tengah menunggu surat kesediaan otopsi dari keluarga, dokumen penting untuk penerbitan sertifikat kematian. Setelah sertifikat terbit, barulah pemenuhan hak-hak keuangan PMI diproses sebelum pengajuan pemulangan jenazah ke Indonesia.
“Estimasi waktunya belum bisa kami sampaikan. Bisa sebulan, bisa dua minggu, tergantung otoritas Hongkong. Masih ada juga WNI yang belum teridentifikasi. Harapan kami secepatnya—mungkin kurang dari sebulan. Kami akan update ke keluarga,” ujar Reza.
Ia menekankan bahwa proses ini sepenuhnya gratis. “Jika ada yang mengatasnamakan siapapun dan menarik biaya, itu salah. Bukan dari kami. Negara hadir untuk WNI-nya di luar negeri. Kami bersama Dinas Tenaga Kerja terus mengawal sampai selesai,” tegasnya.
Selain itu, Kemenlu memastikan bahwa untuk wilayah Kediri, hanya Desy Widyana yang menjadi korban. Sementara secara nasional, KJRI Hongkong mencatat sembilan WNI telah teridentifikasi meninggal, dan sekitar sepuluh lainnya masih dalam proses identifikasi lanjutan.
Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Kediri Ibnu Imad mengapresiasi langkah dari Kementrian luar negeri, yang datang ke rumah duka. Karena ini sebagai bentuk dan dukungan nyata, Pemerintah pusat kepada warga masyarakat.
“Kunjungan dari Kemenlu kepada rumah duka ini, sebagai bukti jika Pemerintah hadir untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada warga masyarakat. Kami sangat mengapresiasi langkah tersebut. Apalagi tadi juga disampaikan jika semua pengurusan administrasi gratis tanpa biaya,” Ujar Ibnu Imad, Kadisnaker Kabupaten Kediri.
Pemerintah memastikan seluruh tahapan penanganan jenazah akan dikawal hingga tuntas, dari Hongkong sampai Kabupaten Kediri. (Red)






